CONTOH KREASI LUKISAN
JL. RAYA WANDANPURO NO. 238b (65171) WANDANPURO - BULULAWANG - MALANG - JAWA TIMUR (E-mail) sdnwandanpuro_03@yahoo.co.id
LAPORAN INDIVIDU SD/MI
LAPORAN INDIVIDU SEKOLAH
Pedoman Umum
- Laporan Individu SD/MI (LI-SD/MI) ini wajib diisi oleh setiap SD dan MI baik negeri maupun swasta sebanyak 3 (tiga) rangkap.
- Kepala Sekolah/Madrasah bertanggung jawab terhadap kebenaran isian format ini.
- Setelah laporan individu ini diisi, ditandatangani Kepala Sekolah/Madrasah, dan dibubuhi cap/stempel sekolah, selanjutnya Kepala Sekolah/Madrasah :
- Mengirimkan 3 (tiga) rangkap kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan setempat.
- UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan menyimpan 1 (satu) rangkap sebagai arsip dan mengirimkan 2 (dua) rangkap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
- Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyimpan 1 (satu) rangkap sebagai arsip dan mengirimkan 1 (satu) rangkap kepada Pusat Statistik Pendidikan Balitbang Kemdiknas.
A. Identitas Sekolah/Madrasah
(Dalam pengisian identitas, 1 kotak supaya
diisi dengan 1 angka atau 1 hurufsaja)
NSS adalah Nomor Statistik Sekolah
yang terdiri dari 12 digit. Bagi SD/MI yang belum memiliki NSS dapat
menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. NPSN adalah Nomor Pokok Sekolah
Nasional yang terdiri dari 8 digit.
Jenis Sekolah : Diisi 1 jika SD atau 2 jika MI
- Butir A.1 : Nama Sekolah harus
sesuai dengan SK Pendirian Sekolah
Contoh: SDN 2 Mekarsari (untuk SD negeri)
dan SD Muhammadiyah 2 (untuk SD swasta)
- Butir A.2 : Diisi sesuai dengan kondisi wilayah tempat SD/ MI tersebut
berada.
- Butir A2.b : Diisi nama desa/kelurahan, kemudian diisi angka 1 bila
kepala daerahnya adalah kepala desa, atau angka 2 bila kepala daerahnya adalah
lurah.
- Butir A.3 : Diisi 1 jika Negeri atau
2 jika Swasta
- Butir A.4 : Diisi 1 jika SD/MI ini Status Akreditasinya Amat Baik, 2 jika
Baik, 3 jika Cukup atau 4 jika tidak Terakreditasi.
- Butir A.5 : Diisi 1 jika SD/MI ini waktu penyelenggaraan proses belajar
mengajarnya pagi hari, diisi 2 jika waktu penyelenggaraan proses belajar
mengajarnya siang hari dan 3 jika waktu penyelenggaraan proses
belajar mengajarnya pagi dan siang hari.
- Butir A.6 : Diisi 1 jika termasuk dalam gugus inti, 2 jika dalam gugus
imbas atau 3 jika belum ikut dalam gugus
- Butir A.7 : Diisi dengan kode kategori sekolah.
Untuk SD-SMP satu atap, laporan individu SD/MI
menggunakan LI-SD/MI dan bagi SMP/MTs menggunakan LI-SM
- Butir A.8 : Diisi 1 bila sekolah melaksanakan MBS atau 2 bila sekolah
tidak melaksanakan MBS
- Butir A.9 : Diisi 1 apabila sekolah menggunakan program kegiatan belajar
(kurikulum) 1994, 2 apabila sekolah menggunakan kurikulum 2004
(KBK) atau 3 apabila sekolah menggunakan kurikulum KTSP.
- Butir A.10 : Diisi 1 jika sekolah mempunyai koneksi internet, atau 2 jika
sekolah tidak mempunyai koneksi internet.
- Butir A. 11 : Diisi 1 jika sekolah menerima dana BOS, atau 2 jika sekolah
tidak menerima dana BOS.
- Butir A.12 : Diisi dengan identitas sekolah tahun lalu jika identitas
sekolah tahun ini berbeda dengan tahun lalu (ada perubahan)
B. Siswa, Kelas (Rombongan Belajar), dan Nilai Ujian
Sekolah
- (Dalam mengisi tabel lihat pedoman pengisian tabel, yaitu rata kanan)
- - Butir B.1
- § Rencana penerimaan siswa baru adalah jumlah siswa baru yang rencananya akan diterima di sekolah ini.
- § Pendaftar adalah jumlah siswa yang mendaftar di sekolah tersebut sesuai asal pendaftar.
- § Siswa diterima di tingkat I adalah siswa baru yang diterima di tingkat I sesuai dengan asal siswa.
- § Kolom (6) jumlahnya harus sama atau lebih kecil dari kolom( 3)
- § Kolom (7) jumlahnya harus sama atau lebih kecil dari kolom (4)
- § Kolom (8) jumlahnya harus sama atau lebih kecil dari kolom (5)
- - Butir B.2, B.3, dan B4
- § Jumlah siswa baru tingkat I sama dengan jumlah siswa tingkat I dikurangi jumlah siswa mengulang tingkat I
- B.2 Kolom (8) baris laki-laki sama dengan B.3. kolom (2) baris jumlah dikurangi B.5.kolom (2) baris mengulang
- B.2 Kolom (8) baris perempuan sama dengan B.3. kolom (2) baris jumlah dikurangi B.5.kolom (2) baris mengulang
- § B.3 Kolom (14) ditambah kolom (15) baris Jumlah sama dengan B.4. kolom (7)
- - Butir B.5: Yang dimaksud siswa putus sekolah adalah siswa yang keluar dari sekolah baik di tingkat I, II, III, IV, V maupun VI atau tidak lulus Ujian
- Akhir Sekolah pada tahun pelajaran sebelumnya tanpa memiliki surat keterangan pindah.
- - Butir B.6: Yang dimaksud dengan kelas adalah jumlah rombongan belajar yang ada di masing-masing tingkat.
- - Butir B.7
- § Diisi dengan jumlah siswa tingkat VI, peserta ujian akhir sekolah dan lulusan.
- § Kolom (4) jumlahnya harus sama atau lebih kecil dari kolom( 1)
- § Kolom (5) jumlahnya harus sama atau lebih kecil dari kolom( 2)
- § Kolom (7) jumlahnya harus sama atau lebih kecil dari kolom( 4)
- § Kolom (8) jumlahnya harus sama atau lebih kecil dari kolom( 5)
- - Butir B.8
- § Kolom 2, 3, 4 diisi dengan nilai minimum, nilai rata-rata dan nilai maksimum ujian sekolah.
C. Kepala Sekolah, Guru, Pegawai
Administrasi, Petugas Perpustakaan, dan Penjaga Sekolah
Catatan :
Satu guru hanya dicatat sekali, guru
kelas yang juga mengajar Pendidikan Agama atau Penjaskes atau
Bahasa Inggris atau Mulok hanya
dicatat sekali sebagai guru kelas saja
Guru Kelas Layanan Khusus dimasukkan
sebagai Guru Kelas
- Butir C.1 : Diisi dengan Jumlah Kepala Sekolah dan Guru menurut Jabatan sesuai dengan Jenis Kelamin dan Status Kepegawaian.
- Butir C.2 : Diisi dengan Jumlah Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi, Petugas Perpustakaan dan Penjaga Sekolah menurut ijasah tertinggi yang didapatkan sesuai dengan jenis kelamin.
- Butir C.3 : Diisi dengan Jumlah Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi, Petugas Perpustakaan, dan Penjaga Sekolah menurut Status Kepegawaian.
- Butir C.4 : Diisi dengan Jumlah Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi, Petugas Perpustakaan, dan Penjaga Sekolah menurut Kelompok Umur sesuai Jenis Kelamin dan Masa Kerja.
D. Keuangan Sekolah
- Penerimaan dan pengeluaran sekolah yang dilaporkan adalah penerimaan dan pengeluaran sekolah pada tahun pelajaran
- sebelumnya. Yang dimaksud saldo awal tahun adalah sisa dana di awal tahun yang berasal dari sisa dana tahun
- sebelumnya. Sedangkan saldo akhir tahun adalah sisa dana di akhir tahun, yang akan menjadi saldo awal di tahun
- berikutnya.
- Jumlah penerimaan (termasuk saldo awal) harus sama dengan jumlah pengeluaran (termasuk saldo akhir).
E. Sarana/prasarana Pendidikan
- Butir E.1 : Diisi jumlah ruang
menurut jenis ruangan, status kepemilikan, dan kondisi.
- Butir E.2 : Buku pegangan guru
adalah buku milik sekolah yang digunakan guru untuk pedoman mengajar. Buku
pegangan siswa adalah buku pelajaran pokok milik sekolah yang dicetak oleh
pemerintah maupun swasta yang digunakan untuk siswa.
- Butir E.3 : Diisi jumlah buku
bacaan dan buku sumber sesuai jumlah judul yang dimiliki dan jumlah “eksemplar”
yang dimiliki.
- Butir E.4 : Contoh alat peraga :
globe, peta, neraca. Contoh alat praktik : peralatan olahraga.
- Butir E.5 : Diisi jumlah mebel
(meja, kursi, lemari, papan tulis, dan komputer) menurut kondisi dalam satuan
“buah
- Butir E.6 : Diisi luas tanah yang
ada di sekolah menurut status kepemilikan
F. Khusus Sekolah Inklusif
- Butir F1: Diisi dengan 1 jika
sekolah ini menerima anak-anak yang berkebutuhan khusus dan 2 jika tidak
menerima anak-anakyang berkebutuhan khusus sebagai siswa di sekolah tersebut.
Yang dimaksud dengan anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam proses
pertumbuhannya/perkembangannya secara signifikan (bermakna) mengalami
kelainan/perbedaan (fisik, mental-intelektual, sosial, ekonomi dan emosional) dibandingkan
dengan anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan
khusus.
- Butir F2: Jika di sekolah ini
terdapat anak yang berkebutuhan khusus, beri tanda (P) pada jenis kebutuhan
khusus yang sesuai, kemudian tuliskan jumlah siswa tersebut di kolom yang
sesuai. Jenis kebutuhan khusus terdiri atas Tuna Netra (A), Tuna Rungu (B),
Tuna Grahita Sedang (C), Tuna Grahita Ringan (C1), Tuna Daksa Sedang (D), Tuna
Daksa Ringan (D1), Tuna Laras (E), Tuna Wicara (F), Tuna Ganda (G), Hiperaktif
(H), Cerdas Istimewa (I), Bakat Istimewa (J), Kesulitan Belajar (K), Narkoba
(N), Indigo (O), Down Syndrom (P), Autis (Q), Terpencil/Terbelakang,
Bencana Alam/Sosial, dan Tidak Mampu
Ekonomi.
Untuk rangkuman kecamatan (RC)
DOWNLOAD FILE LI-TK/RA, SD/MI, SMP DAN SMA
Untuk rangkuman kecamatan (RC)
- Buka file RC.exe
- Aktifkan security macro pada options terus centang enable this content
- klick gabung LI-SD/MI pilih file LI-SD/MI
- Save data
DOWNLOAD FILE LI-TK/RA, SD/MI, SMP DAN SMA
MAIL MERGE
MAIL MERGER
Aplikasi Excel untuk SKHUN Sementara 2012
Aplikasi Excel untuk SKHUN Sementara 2012
Aplikasi Excel untuk SKHUN
Saat ini banyak sekolah yang sedang membuat SKHUN sementara
dengan Excel karena untuk blanko SKHUN belum diterima setiap
sekolah untuk itu sekolah harus membuat Nilai SKHUN sementara karena banyak
permintaan dari para siswanya.
Format Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional
didalamnya terdiri dari:
- Nilai Rata-rata Raport
- Nilai Ujian Sekolah
- Nilai Sekolah
- Nilai Ujian Nasional
- Nilai Akhir
Untuk membuat SKHUN sekolah mau tidak mau harus membuat entri kelima nilai
tersebut agar Format Nilai SKHUN sementara bisa dibuat. Nah, untuk mengatasi
masalah tersebut diatas ilmu excel pada posting artikel kali ini akan membahas
bagaimana cara membuat SKHUN sementara sebelum SKHUN asli dikeluarkan.
Bagaimana caranya???
Langkah yang harus dilakukan oleh Staf TU maupun Bagian Kurikulum di sekolah adalah memasukan kelima nilai tersebut kedalam excel, namun musti hati-hati karena berdasarkan pengalaman ilmuexcel bahwa perhitungan dari software aplikasi pengolahan nilai sekolah dari Dinas ada sedikit perbedaan dalam pembulatan dengan perhitungan pembulatan di Ms. Excel.
Caranya membuatnya adalah
Langkah yang harus dilakukan oleh Staf TU maupun Bagian Kurikulum di sekolah adalah memasukan kelima nilai tersebut kedalam excel, namun musti hati-hati karena berdasarkan pengalaman ilmuexcel bahwa perhitungan dari software aplikasi pengolahan nilai sekolah dari Dinas ada sedikit perbedaan dalam pembulatan dengan perhitungan pembulatan di Ms. Excel.
Caranya membuatnya adalah
1. Buat format SKHUN sementara
milsanya seperti berikut
2. Untuk memasukan nilai ujian silakan gunakan fungsi Mail Merger di Ms. Word anda bisa lihat caranya DISINI
3. Buat entri nilai di Ms. Excel dengan format seperti gambar di bawah in
4. Simpan data nilai excel dengan nama file terserah sendiri.
5. Gabungkan nilai SKHUN dengan Master SKHUN pada word caranya sama menggunakan Mail Merger
Selesai, demikian cara membuat SKHUN sementara menggunakan excel dan
fasilitas mail merger semoga artikel Aplikasi Excel untuk SKHUN sementara 2012
ini bermanfaat dan terus ikuti materi excel lainnya di ilmuexce.blogspot.com
Menghitung Jumlah Jenis Kelamin Pada Microsoft Office Excel
Sebagai seorang guru atau seorang
administrasi atau karyawan di sebuah lembaga pendidikan atau sekolah merupakan
salah satu hal yang diwajibkan untuk mengetahui jumlah siswa yang terdaftar pada
sekolah tersebut. Baik dari besar keseluruhan jumlah siswa, kemudian berapa
banyaknya siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Meski bisa dilakukan dengan cara menghitung
secara manual namun seandainya jumlah siswa hingga ratusan bahkan ribuan maka
untuk menghitung jumlah siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
cukup memakan waktu. Oleh karena itu Belajar Ilmu Komputer memberikan sedikit
pengetahuan tentang menghitung jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin.
Gambar berikut ini adalah sebuah contoh
penggunaan rumus untuk menghitung jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin pada
microsoft office exel, pada pada gambar ini saya menggunakan office 2007.
Dari gambar di atas mulai dari cel A2
sampai cel A11 adalah nama-nama dari para murid atau mahasiswa, sedangkan pada
cel A1 sampai cel B1 adalah judul kolom tabel yaitu NAMA dan JENIS KELAMIN.
Pada cel B2 - B11 adalah jenis kelamin siswa.
Kemudian pada cel A13 bertuliskan Laki-laki
dan disebelah kanannya cel B13 adalah jumlah keseluruhan siswa atau murid yang
berjenis kelamin laki, begitu juga pada cel A14 dan cel B14 berisikan jumlah
murid atau siswa perempuan.
Perhatikan pada Formula Bar bertuliskan rumus
sebagari berikut =COUNTIF(B2:B11,"L") yang artinya mengitung berapa
banyak data yang ada pada cel B2 hingga cel B11 dengan label L. Nah itu tadi
untuk menghitung jumlah laki-laki dengan label L. Untuk menghitung jumlah
perempuan pada cel B14 hanya labelnya saja yang diubah sedangkan rumusnya sama
sehingga rumus selengkapnya untuk menghitung perempuan menjadi
=COUNTIF(B2:B11,"P")
FUNGSI TERBILANG PADA EXCEL
FUNGSI TERBILANG PADA EXCEL
Secara default excel (baik generasi
excel 2000, 2003, 2007 maupun 2010) tidak memiliki perintah terbilang. Perintah
terbilang yang dimaksud disini adalah perintah atau formula untuk mengubah dari
angka menjadi kata. Misalkan kita ingin mengubah angka 1,000 menjadi kata
seribu, atau seribu rupiah. Kalau hanya sesekali mungkin tidak masalah kita
ketik secara manual, bagaimana kalau harus berulang kali mengetikkannya, tentu
merepotkan.
Untuk mempermudahnya, anda dapat
menggunakan add-in yang ditambahkan sendiri. Download dulu add-in disini. Kemudian
install add-in tersebut. Sebelum install add-in, matikan dulu security
macronya, supaya add-in ini bisa jalan.
Untuk Microsoft Office Excel
2000/2003 :
- Buka Excel anda.
- Masuk ke Tools >> Macro >> Security
- Pilih Low kemudian OK
- Masuk ke Tools >> Add-ins >> Browse
- Arahkan ke file terbilang.xla yang sudah anda download sebelumnya
- Jangan lupa aktifkan (centang) Kwitansi pada daftar add-in
- Klik OK dan siap digunakan
Untuk Microsoft Office Excel 2007/2010 :
- Buka Excel Anda
- Klik Office Button (tombol yang bulat di pojok kiri atas ) pilih Excel Options
- Pilih Trust Centre >> Trust Centre Settings >> Macro Settings
- Pada Macro settings pilih Enable All Macro kemudian klik OK
- Masuk ke Menu Add-Ins (Di atas macro seting)
- Klik Go
- Browse dan arahkan ke file terbilang.xla yang sudah anda download sebelumnya.
- Jangan lupa aktifkan (centang) kwitansi pada daftar add-in
- Klik OK dan siap digunakan.
Pada cell A1 ketikkan 1000
Untuk menghasilkan terbilang
di cell A2, ketik rumus
=terbilang(A1) akan menghasilkan kata seribu
=terbilang(A1)&" rupiah" akan menghasikan kata seribu rupiah
=proper(terbilang(A1)&" rupiah") akan menghasilkan kata Seribu Rupiah
=upper(terbilang(A1)&" rupiah") akan menghasilkan kata SERIBU RUPIAH
=terbilang(A1) akan menghasilkan kata seribu
=terbilang(A1)&" rupiah" akan menghasikan kata seribu rupiah
=proper(terbilang(A1)&" rupiah") akan menghasilkan kata Seribu Rupiah
=upper(terbilang(A1)&" rupiah") akan menghasilkan kata SERIBU RUPIAH
catatan :
Fungsi & digunakan untuk
menggabungkan isi cell dengan formula atau dengan cell lain
Fungsi proper dilakukan untuk mengubah format kalimat menjadi huruf kapital tiap awal kata
Fungsi upper digunakan untuk mengubah format kalimat menjadi huruf kapital semua
Fungsi proper dilakukan untuk mengubah format kalimat menjadi huruf kapital tiap awal kata
Fungsi upper digunakan untuk mengubah format kalimat menjadi huruf kapital semua
Tambahan :
Berhubung banyak yang nanya gimana
cara ngasih huruf besar di awal kaliman terbilang, n berhubung saya ga bisa VB
:D,
coba pakai rumus berikut :
Asumsi cell A1 berisi angka 999,999,999,999, ketik rumus :
=UPPER(MID(terbilang(A1),2,1))&MID(terbilang(A1),3,1000)&" rupiah"
Hasilnya :
Sembilan ratus sembilan puluh sembilan milyar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah
(beuh duid siapa segitu banyaknya ya )
( NILAI RAPORT/IJAZAH )
Untuk Microsoft Office Excel 2007/2010 :
coba pakai rumus berikut :
Asumsi cell A1 berisi angka 999,999,999,999, ketik rumus :
=UPPER(MID(terbilang(A1),2,1))&MID(terbilang(A1),3,1000)&" rupiah"
Hasilnya :
Sembilan ratus sembilan puluh sembilan milyar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah
(beuh duid siapa segitu banyaknya ya )
( NILAI RAPORT/IJAZAH )
Dalam pembuatan dokumen yang banyak
berhubungan dengan perhitungan nilai , kita sering menggunakan aplikasi buatan
microsoft yaitu Microsoft Excel 2007. Mungkin suatu waktu kita
menginginkan cara untuk mengkonversi bilangan ke huruf ( terbilang ).
Contoh : 35.55 di konversi menjadi : Tiga puluh lima koma lima lima
Untuk memperoleh hasil seperti kasus
diatas , saya menemukan Add-ins Microsft Excel 2007 ( CK-Terbilang )
dari sebuah blog http://ruhyat-blog.blogspot.com yang ( terimakasih bro !! ).
Add-ins tersebut menghasilkan sebuah fungsi ( formula ) baru di excel 2007.
Jadi kalo kita punya sebuah
bilangan pada sel A1 dengan nilai 35.55 dan kita pada sel B1 menginginkan
konversi dari bilangan tesebut ke dalam huruf maka pada sel B1 itu kita ketikan
fungsi / rumus / formula sebagai berikut B1=terbilang(A1) dan akan
keluar hasil sebagaimana di tulis di atas , Tiga puluh lima koma lima.lima
Untuk mempermudahnya, anda dapat
menggunakan add-in yang ditambahkan sendiri. Download dulu add-in disini. Kemudian
install add-in tersebut. Sebelum install add-in, matikan dulu security
macronya, supaya add-in ini bisa jalan.
Untuk Microsoft Office Excel
2000/2003 :
- Buka Excel anda.
- Masuk ke Tools >> Macro >> Security
- Pilih Low kemudian OK
- Masuk ke Tools >> Add-ins >> Browse
- Arahkan ke file terbilang.xla yang sudah anda download sebelumnya
- Jangan lupa aktifkan (centang) Nilai raport pada daftar add-in
- Klik OK dan siap digunakan
Untuk Microsoft Office Excel 2007/2010 :
- Buka Excel Anda
- Klik Office Button (tombol yang bulat di pojok kiri atas ) pilih Excel Options
- Pilih Trust Centre >> Trust Centre Settings >> Macro Settings
- Pada Macro settings pilih Enable All Macro kemudian klik OK
- Masuk ke Menu Add-Ins (Di atas macro seting)
- Klik Go
- Browse dan arahkan ke file terbilang.xla yang sudah anda download sebelumnya.
- Jangan lupa aktifkan (centang) Nilai raport pada daftar add-in
- Klik OK dan siap digunakan.
Langganan:
Postingan (Atom)